Mengenal Reksadana Pendapatan Tetap dan Risikonya

media-image

Reksadana pendapatan tetap merupakan salah satu pilihan investasi yang patut untuk dipertimbangkan. Dari sisi potensi, jenis reksadana ini punya peluang imbal balik (return) yang cukup lumayan. Risiko yang dimiliki dari reksadana ini pun tergolong tidak terlalu besar sehingga masih aman untuk dipilih oleh para pemula.

Kamu pun bisa menjadikan reksadana pendapatan tetap sebagai penyelamat dari risiko portofolio merah. Dengan nilai yang stabil, reksadana ini jadi pilihan yang tepat untuk produk diversifikasi investasi milik kamu.

Mengenal Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mengalokasikan dana himpunannya ke dalam instrumen yang bisa menghasilkan pendapatan secara tetap. Manajer investasi yang mengelola dana setidaknya 80 persen dana ke instrumen surat utang (obligasi) yang memiliki masa jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Jenis reksadana ini pun menjanjikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang. Pasalnya, reksadana pasar uang cenderung mengandalkan instrumen yang punya return tetap dan stabil. Di sisi lain, reksadana pendapatan tetap punya risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan saham yang nilainya bisa berubah dengan cepat.

Dilihat dari kacamata perekonomian, imbal balik reksadana pendapatan tetap sangat juga bergantung pada tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Bunga obligasi akan naik saat suku bunga acuan dari Bank Indonesia turun. Hal ini disebabkan orang akan lebih senang untuk meminjam uang, alih-alih menyimpannya di bank.

Keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap

Keuntungan tentunya menjadi daya tarik saat ingin mulai berinvestasi. Berikut sejumlah keuntungan dari reksadana pendapatan tetap yang bisa didapat:

1. Risiko yang tidak terlalu besar

Reksadana pendapatan tetap ditujukan untuk investor dengan profil risiko moderat atau menengah. Level menengah ini tentunya masih bisa masuk ke banyak kalangan, baik para pemula maupun mereka yang sudah berpengalaman.

2. Potensi keuntungan ganda

Reksadana ini membuka peluang untuk kamu mendapatkan keuntungan berlipat. Saat performa produk reksadana bagus, tentunya ada peningkatan modal yang bisa kembali ke kamu. Selain itu, sejumlah produk reksadana pendapatan tetap juga memberikan dividen untuk para investornya.

3. Bukan objek pajak

Reksadana pendapatan tetap bukanlah objek pajak. Artinya, keuntungan yang kamu dapatkan akan menjadi milik kamu sepenuhnya. Namun, harus diketahui juga bahwa ada biaya yang dikenakan oleh manajer investasi yang sudah mengelola dananya

4. Investasi yang bersifat likuid

Serupa dengan investasi reksadana lainnya, reksadana pendapatan tetap juga mudah dijual dan dicairkan kembali menjadi bentuk rupiah. Proses pencairan dananya pun tidak membutuhkan waktu yang panjang, hanya beberapa hari saja.

5. Modal investasi yang minim

Dengan mengandalkan kecanggihan teknologi, kamu pun sudah bisa dengan mudah memulai investasi reksadana pendapatan tetap ini. Sudah ada berbagai platform digital yang menyediakan pilihan produk reksadana untuk dimiliki.

Sebagian besar platform digital mewajibkan investor menyediakan modal Rp100.00 ribu untuk berinvestasi. Namun, ada juga yang membolehkan mereka untuk mulai investasi reksadana pasar uang dengan modal Rp10.000. Tentu saja ini akan memudahkan para pemula untuk bisa mendapatkan produk reksadana pilihan mereka.

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap

Di balik segala kelebihannya, reksadana pendapatan tetap ini juga memiliki risiko. Berikut sejumlah risiko yang mungkin muncul saat berinvestasi dalam jenis reksadana yang satu ini:

1. Wanprestasi manajer investasi

Masih ada kemungkinan manajer investasi gagal mengelola dana yang sudah dihimpun ke dalam instrumen reksadana. Hal ini tentu saja akan menyebabkan kerugian di berbagai pihak, termasuk investor yang mempercayakan uang mereka.

2. Turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Dalam investasi reksadana, para investor akan mendapatkan NAB atau nilai dari sebuah produk reksadana. NAB juga bisa mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai hal. Penurunan ini bisa terjadi akibat kondisi ekonomi atau kinerja perusahaan yang buruk. Namun, bisa juga karena fluktuasi suku bunga acuan.

3. Tidak ada jaminan dari pemerintah

Reksadana pendapatan tetap tidak menggunakan instrumen perbankan dalam pengelolaan dananya. Hal ini menjadikannya bukan produk perbankan yang dilindungi langsung oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, investor sendiri yang harus menanggung risiko yang muncul dari produk investasi ini.

4. Risiko pencairan dana investasi

Bisa jadi ada peristiwa yang membuat banyak investor menarik dananya secara bersamaan. Hal ini tentunya akan menyulitkan manajer investasi untuk menyiapkan dananya. Jika itu terjadi, biasanya pembayaran dana ke investor akan mengalami keterlambatan.

Tips Berinvestasi dalam Reksadana Pendapatan Tetap

Dapatkan potensi keuntungan maksimal dengan beberapa langkah investasi reksadana di bawah ini!

1. Tentukan tujuan investasi

Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis investasi jangka pendek hingga menengah. Karena itu, kamu bisa memanfaatkannya untuk tujuan dalam 3—7 tahun mendatang. Biasanya, reksadana ini digunakan untuk membeli barang-barang yang tergolong mahal. Sebut saja mengganti laptop baru hingga menyiapkan DP pembelian mobil.

2. Tetapkan nilai investasi

Nilai investasi disarankan sekitar 15—20 persen dari penghasilan bulanan. Jumlah ini terbilang cukup maksimal untuk Kamu yang ingin mencapai tujuan dalam jangka menengah. Namun, tidak ada salahnya juga jika kamu mau menambahkan jumlahnya.

3. Pilih produk yang tepat

Pastikan kamu mengetahui dulu performa reksadana pendapatan tetap dalam setahun ke belakang. Langkah ini akan membuat kamu tahu produk mana yang harus dipilih. Jika memang bisa, tambah produk reksadana yang lain untuk memaksimalkan keuntungan, ya.

4. Rutin

Hal yang paling penting untuk membuat investasi reksadana kamu berhasil adalah rutin dan konsisten. Kamu perlu menyisihkan dana setiap bulan dan memasukkannya ke produk reksadana pendapatan tetap tersebut. Jika memang ada bonus atau penghasilan tambahan, cobalah sisihkan kembali untuk investasi. Bukan tidak mungkin target kamu bisa tercapai lebih cepat.

Itu dia seluk-beluk tentang investasi reksadana pendapatan tetap. Mulai investasi dari sekarang tentunya akan potensi keuntungan kamu terbuka lebih besar. Jadi, jangan tunda lagi!