SBOF dapat melakukan investasi dengan batasan minimal 10-75% pada efek saham, 10-75% efek obligasi dan 2-75% pada instrumen pasar uang.
SBOF merupakan reksa dana campuran yang mempunyai fleksibilitas rotasi aktif antar kelas aset.
SBOF dikelola dengan menerapkan strategi rotasi kelas aset yang dinamis dan pemilihan saham yang sangat selektif. Portofolio saham SBOF bersifat non-indexing dan lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan indeks. Saham di portofolio adalah emiten yang akan melakukan corporate action, serta saham-saham undervalued yang memiliki prospek turnaround yang menarik. SBOF dilengkapi oleh porsi obligasi yang akan membantu menjaga stabilitas return.
Syailendra Balanced Opportunity Fund memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada Efek Ekuitas dan/atau Efek Utang yang masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk tumbuh dalam jangka menengah dan panjang serta dapat berinvestasi pada instrumen pasar uang dalam hal terdapat kondisi pasar modal yang sedang dalam kondisi terkoreksi dengan tetap memperhatikan ketentuan pada kebijakan investasi.
Syailendra Balanced Opportunity Fund (SBOF) Kelas A tersedia di APERD dibawah ini.
Bank :
Bank Jabar Banten
Bank QNB Indonesia
Sekuritas :
BNI Sekuritas
Danareksa Sekuritas
Indopremier Sekuritas
Mandiri Sekuritas
MNC Sekuritas
Phillip Sekuritas Indonesia
Takjub Teknologi Indonesia (Ajaib)
Trimegah Sekuritas
Fintech :
Artha Investa Teknologi (Cermati)
Bareksa Portal Investasi
Buka Investasi Bersama
Inovasi Finansial Teknologi (Makmur)
Invesnow Principal Optima (Invesnow)
Sarana Santosa Sejati (Pluang)
SayaKaya Lahir Batin (SayaKaya)
Star Mercato Capitale (Tanamduit)
Kebijakan investasinya adalah sebesar 10% - 75% pada Efek bersifat Ekuitas, 10% - 75% pada Efek bersifat Utang antara lain Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bond), obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan (investment grade atau non investment grade) dan Efek bersifat utang lainnya, 2% - 75% pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN) atau Treasury Bills (T-Bills), Efek bersifat utang yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan deposito
| 3 Bulan | 6 Bulan | 1 Tahun | YTD | Since Inception |
| +19.95% | +36.24% | +21.39% | +26.7% | +314.24% |
Balance
(10% - 75%) Stocks
(10% - 75%) Bonds
(2% - 75%) Money Market
22 April 2008
PT. Syailendra Capital
Indonesian Rupiah
Indonesia
Deutsche Bank
Max. 2.5%
Rp. 10.000,-
Daily
Max. 1.0%
Daily
Max. 2.0%
Daily
Max. 2.0%